Metodologi survei adalah salah satu aspek penting dalam melakukan penelitian sosial yang berkualitas. Salah satu teknik yang sering digunakan dalam metodologi survei adalah teknik sampling. Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel populasi yang dilakukan secara acak atau berdasarkan kriteria tertentu. Pemilihan sampel yang tepat akan memastikan hasil survei yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Pada penelitian sosial, teknik sampling dapat dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya adalah:
Simple Random Sampling: Teknik ini dilakukan dengan cara memilih responden secara acak dari populasi yang ada. Teknik ini biasanya digunakan untuk populasi yang homogen.
Stratified Sampling: Teknik ini dilakukan dengan membagi populasi menjadi beberapa kelompok (strata) dan kemudian memilih sampel dari masing-masing kelompok. Teknik ini biasanya digunakan untuk populasi yang heterogen.
Cluster Sampling: Teknik ini dilakukan dengan memilih sekelompok populasi yang berdekatan dan menggunakan populasi tersebut sebagai sampel. Teknik ini biasanya digunakan untuk populasi yang sulit dijangkau.
Prosedur wawancara merupakan salah satu aspek penting dalam metodologi survei. Proses wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data dari responden, baik secara langsung (face-to-face) atau melalui telepon. Prosedur wawancara yang baik dapat memastikan data yang dikumpulkan akurat dan dapat diandalkan.
Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam prosedur wawancara, di antaranya adalah:
Persiapan: Persiapan dilakukan sebelum melakukan wawancara, seperti mempersiapkan kuesioner, memilih responden yang tepat, menentukan lokasi dan waktu yang tepat untuk wawancara, dan mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan.
Pengenalan diri: Pengenalan diri dilakukan pada awal wawancara, di mana pewawancara memperkenalkan diri dan tujuan wawancara. Hal ini penting untuk membangun kepercayaan antara pewawancara dan responden.
Pertanyaan kuesioner: Pewawancara mengajukan pertanyaan yang ada pada kuesioner secara sistematis dan jelas. Penting untuk menjaga netralitas dalam penyampaian pertanyaan dan tidak memberikan sugesti kepada responden.
Penjelasan: Jika responden mengalami kesulitan dalam memahami pertanyaan atau butuh penjelasan tambahan, pewawancara memberikan penjelasan yang jelas dan objektif.
Penutup: Setelah pertanyaan selesai dijawab, pewawancara memberikan ucapan terima kasih dan menjelaskan proses selanjutnya dari survei yang dilakukan.